Tuesday, December 8, 2015

Amplifier 150 Watt



Amplifier adalah perangkat penguat sinyal, dalam hal ini amplifier yang akan dibuat adalah amplifier ruangan dengan daya 150 watt. Amplifier untuk ruangan yang sederhana pada umumnya dilengkapi dengan pengatur nada (tone control) dalam 1 box. Kapasitas daya untuk amplifier ruangan tidak perlu terlalu besar, karena digunakan untuk menguatkan sinyal dalam suatu ruangan (rumah) saja. Berikut adalah tahapan dalam membuat amplifier.

Bagian Amplifier
Untuk membuat sebuah amplifier ruangan diperlukan beberapa kit atau rangkaian sebagai berikut :
  • Power Amplifier
  • Tone control
  • SpeakerProtektor
  • Power Supply
  • Box Amplifier
1. Power Amplifier
Power amplifier yang dipilih adalah power amplifier OCL 150 watt. Kit power amplifier 150 watt terdapat banyak jenis di toko elektronika, oleh karena itu perlu dipilih yang baik. Power amplifier OCL 150 watt memiliki daya atau power yang lebih dari cukup untuk menguatkan sinyal audio dalam sebuah ruangan. Berikut adalah contoh kit power amplifier OCL 150 Watt.


Skema rangkaian power OCL 150 watt diatas menggunakan transistor power TIP3055 dan TIP2955, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada skema rankaian power amplifier OCL 150 watt berikut :


Kit Power Amplifier OCL 150 Watt


Rangkaian power amplifier OCL 150 watt diatas adalah skema untuk 1 sisi atau chanel, dalam kit power OCL 150 watt diatas merupakan gabungan 2 buah rangkaian power OCL 150 watt tersebut karena kit tersebut stereo.



Rangkaian Power OCL 150 Watt


2. Tone Control
Tone control yang dapat dipasangkan dengan power amplifier OCL 150 watt ada banyak jenis, yang paling sederhana dan memiliki kualitas yang bagus salah satunya tone control 4 transistor. Tone control 4 transistor ini dipilih karena sistem pengatur nadanya baxandall dan tegangan kerja tone control sama dengan tegangan power amplifier, sehingga tidak perlu power supply tambahan,selain itu tone control ini murah. Berikut kit tone control 4 transistor tersebut.


Tone Control 4 Transistor


Skema rangkaian tone control 4 transistor diatas adalah sebagai berikut.


Rangkaian Tone Control 4 Transistor



3. Speaker Protektor
Speaker protektor adalah rangkaian yang berfungsi untuk melindungi load speaker dari lonjakan tegangan pada output power amplifier. Pada prinsipnya speaker protektor bekerja dengan menunda waktu interkoneksi antara speaker dengan power amplifier, sehingga lonjakan tegangan power OCL pada saat pertama kali dihidupkan tidak tersalurkan ke speaker. Speaker protektor yang baik selain dapat menunda waktu terhubungnya speaker juga harus dapat memutus dengan cepat apa bila terdapat sinyal DC pada output power amplifier. Berikut kit speaker protektor yang dapat digunakan.



Kit Speaker Protektor



Kit speaker protektor diatas adalah stereo,sehingga jalur output dari power ampliifer OCL 150 watt diatas langsung dihubungkan ke input speaker protektor. Berikut adalah skema rangkaan speaker protektor diatas.



Skema Rangkaian Speaker Protektor



4. Power Supply
Power supply yang diperlukan untuk membuat amplifier ini adalah power supply simetris dengan kapasitas arus minimal 5 Ampere dan tegangan output simetris 25 – 32 volt. Untuk transformator sebaiknya dipilih yang berkualitas karena transformator yang tidak bagus pada umumnya dapat menyebabkan noise (dengung) dari gelombang elektromagnetik transformotor tersebut. Selain itu sebaiknya dipilih transformator yang menyediakan terminal extra 500 mA atau 1 A untuk memberikan supply tegangan ke speaker protektor dan kipas.



Kit Power Supply Amplifier



Untuk bagian kit power supply yang perlu diperhatikan adalah kapasitas kapasitor (elco) dan kapasitas arus dioda bridge. Hal ini karena apabila kurang besar maka akan terjadi drop tegangan pada saat amplifier mereproduksi nada bass.




Rangkaian Power Supply Amplifier



Cara Merakit Amplifier
Cara merakit amplifier dalam sebuah box yang perlu diperhatikan adalah tata letak kit power amplifier terhadap transformator power supply,kipas dan kit yang lain karena menentukan jalur kabel dan sirkulasi udara dalam box.
  • Posisi transformator perlu diperhatikan karena memancarkan gelombang elektromagnetik disekitar trsformer, selain itu berat.
  • Posisi kit power amplifier terhadap kipas, hal ini penting karena kipas berfungsi untuk mengatur sirkulasi udara, sehingga komponen yang menimbulkan panas seperti transisto power amplifier dan transformator sebisa mungkin mendapat prioritas mendapat sirkulasi udara yang lancar.
  • Posisi tone control sebaiknya terlindung dari pengaruh elektromagnetik dari transformator (terutama bagian input), hal ini bertujuan agar tidak terjadi dengung karena efek elektromagnetik.
  • Jalur kabel input sebisa mungkin dijauhkan dari transformer dan menggunakan kabel coaxial aar gelombang elektromagnetik dari luar tidak mengenai sinyal input amplifier.
  • Sistem grounding dalam rangkaian sebaiknya dihubungkan ke box, kecuali ground untu speaker protektor jangan sampai terhubung dengan ground rangkaian power amplifier, hal ini bertjuan agar speaker protektor dapat mendeteksi sinya DC dari output power amplifier dengan baik.
 Setelah proses perakitan selesai, sebaiknya amplifier ruangan tersebut di test dengan dinyalakan tanpa terhubung dengan speaker dan sinyal input, pastikan semua temperatur komponen normal dan jangan lupa mengukur jalur output speaker amplifier dengan mutlimeter VAC (harus 0 volt) pada saat tanpa sinyal dan tidak ada tegangan DC pada terminal output. Setelah semua normal silahkan sihubungkan ke loaud speker dan diberikan sinyal audio pada amplifier yang baru kita buat.



No comments: